LOGO KABUPATEN PURWOREJO
Laporan: Redaksi
PURWOREJO, (TubasMedia.Com) – Sebanyak 21 peragawan/wati berlenggak-lenggok di atas catwalk di Pendopo Agung Purworejo. Mereka memamerkan berbagai model batik karya Jazid Bustomi, disainer batik Purworejo. Peragaan busana tersebut merupakan bagian dari pameran batik khas Purworejo yang digelar belum lama ini.
“Pemda Purworejo saat ini sedang menggagas langkah untuk memperkenalkan batik khas Purworejo pada masyarakat umum melalui gebyar batik khas Purworejo,” kata ketua panitia penyelenggara Drs Slamet Sriyono.
Melalui pameran diharapkan masyarakat mengetahui keberadaan batik khas daerah Kabupaten Purworejo. Walaupun sebagai pameran perdana, diharapkan ada keberlanjutan di masa mendatang. Selain itu, para perajin batik juga akan terus dibina dalam manajemen produksi maupun pemasarannya.
Menurut dia saat ini keberadaan batik Purworejo masih identik dengan harga yang mahal, sehingga tidak semua kalangan bisa menikmati batik khas Purworejo. Umumnya, para perajin belum mengetahui cara penghematan produksi, sehingga harga jual masih relatif tinggi. “Untuk menekan harga jual, kami akan adakan pelatihan manajemen produksi,” katanya.
Bupati Purworejo H Mahsun Zain mengungkapkan Purworejo sebenarnya memiliki banyak potensi yang masih terpendam, termasuk kerajinan batik khas Purworejo. Untuk mendukung potensi batik , bupati mengeluarkan kebijakan bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Purworejo untuk mengenakan pakaian batik pada hari-hari tertentu.
Kebijakan ini sebagai langkah awal untuk menggali potensi kerajinan batik khas Purworejo yang selama ini belum banyak dikenal. Dengan kebijakan itu, maka kebutuhan batik Purworejo akan semakin banyak. Sangat potensial untuk dikembangkan, sekaligus mengangkat kesejahteraan perajin.
Hanya saja, kebijakan ini perlu didukung oleh koperasi, pedagang dan pengrajin itu sendiri. Sebab jika tidak, maka perkembangan batik juga akan sulit “Karena itu saya juga minta kepada toko pakaian, koperasi dan lainnya untuk menjual pakaian batik khas Purworejo,” harapnya.
Menurut bupati jika semua komponen bisa saling kerjasama, batik khas Purworejo akan mengemuka, termasuk melalui kegiatan gebyar batik yang diharapkan dapat mengenalkan batik khas Purworejo kepada masyarakat.
Disainer batik khas Purworejo, Jazid Bustomi mengatakan keberadaan batik khas Purworejo sebenarnya bukan sekedar tren, karena sudah ada beberapa puluh tahun lalu. Saat ini, dia sudah berhasil memasarkan karyanya hingga tingkat nasional.
Namun, masyarakat Purworejo belum banyak mengetahui batik khas daerahnya sendiri. Melalui acara ini, setidaknya masyarakat tahu ada batik khas Purworejo,” ujarnya. Desain rancangan Jazid memadukan dengan gaya busana luar negeri. Inovasi tersebut dilakukan agar lebih mudah diterima oleh masyarakat luas, dan dipadukan dengan tren masa kini.
Kegiatan gebyar batik khas Purworejo juga memamerkan berbagai kerajinan tangan seperti suvenir untuk pernikahan dan beberapa kerajinan tangan lainnya. Juga dipamerkan makanan khas Purworejo yang disediakan 20 stan. Ada sejumlah stan batik khas Purworejo yang mendukung gebyar batik 2012. Para perajin batik khas Purworejo mengaku menemui kendala pemasaran dan harga jual. (ahmad)
Berita: Edutainment
Topik: batik, purworejo
MAKANAN KHAS PURWOREJO DAN KULINER
Beberapa masakan dan makanan khas Purworejo antara lain:
1. Dawet Hitam: sejenis cendol yang berwarna hitam, sangat digemari pemudik dari Jakarta. Untuk penjual dawet hitam yang asli adalah di timur jembatan Butuh.
2. Tahu Kupat (beberapa wilayah menyebut "kupat tahu"), sebuah masakan yang berbahan dasar tahu dengan bumbu pedas yang terbuat dari gula jawa cair dan sayuran seperti kol dan kecambah.
3. Geblek : makanan yang terbuat dari tepung singkong yang dibentuk seperti cincin, digoreng gurih biasa disajikan panas dengan bumbu pecel.
4. Clorot : makanan terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam pilinan daun kelapa.
5. Rengginang : gorengan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak dijemur kemudian digoreng, berbentuk bulat, gepeng.
6. Lanting : makanan ini bahan dan bentuknya hampir sama dengan geblek, hanya saja ukurannya lebih kecil. Setelah digoreng lanting terasa lebih keras daripada geblek. Namun tetap terasa gurih dan renyah.
7. Kue Satu : Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna krem, dan rasanya manis.
8.Kue Lompong : Berwarna hitam, dari gandum berisi kacang dan dibugkus dengan daun pisang yang telah coklat (klaras daun pisang yg mengering)
9.Tiwul punel: Terbuat dari gaplek ubi kayu
Krimpying : Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran lebih besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak seperti lanting yang umumnya berbentuk seperti angka delapan.Rasa makanan ini gurih.
10.Slondok, makanan terbuat dari tepung gaplek, seperti klanting namun sangat besar lingkarannya.
11.Nasi Megono, adalah nasi urap yang dicampur dengan kelapa muda serta sayur-sayuran kuluban, menu ini dahulu sebagai kelengkapan sesaji saat akan Wiwit, memulai memanen padi , dengan upacara adapt secara kecil.
12.Roti bagelen, roti yang dikeringkan.
13. Saoto Purworejo, bumbu ketumbar merica, kunyit dan rempah lain serta serai, makanan ini disajikan seperti soto namun dengan santan dan kool serta tauge. Makan dengan nasi dan sambel cabe yg digoreng dan garam saja.
14. Caranggesing, adalah makanan seperti kolak namun cara memasaknya , kolak santan mentah dan buah pisang diiris-iris disatukan ditum (bungkus daun per porsi) kemudian di kukus seperti kukus pepes , setelah masak diangkat , makannya denggan membuka daunnya dan didalamnya kolak namun dikukus dengan alat kukus nasi. Harum baunya karena daun pandannya beraroma wangi.
Wisata boga di Purworejo
Beberapa tempat makan yang disarankan di Purworejo:
1. RM Miroso Barat Pasar Kutoarjo (Depan lawangan tengah)
2.Bebek goreng Pak Dargo, stasiun KA Purworejo
3.Sate/gule Kambing LD (ex Sate Winong): Jl. Tentara Pelajar 243, Kledung (Sebelah STM Negeri / Dekat Pengadilan Negeri Purworejo), dengan menu utama "Sate Buntel". Rumah makan ini memiliki menu minuman dengan nama unik, seperti "Banteng Ketaton", "Mega Mendung", "Green/Red Wine LD", "Lidah Ibu", "Cinta LD", Hitam Putih Hidup, DLL)
4.Bakso Siput, Jl. K. H. Achmad Dahlan (Dekat Bioskop Pusaka dulu!)
5.Bakso Pak Sukar, Jalan Diponegoro Kutoarjo
6.Bakso muncul, Jl. Mayjend Katamso, pangen rejo
7.Sate kambing Pak Bedjo, Jl. Diponegoro Kutoarjo
8.RM Mbak Limboek, Sop dan masakan khas (Samping BRI Purworejo)
9.RM "Sate Magelang", di Purworejo
10.Bakmi goreng & rebus "Bp MUSLIH", utara Willy Motor pasar Bruno
11.Soto Pak Rus, Stasiun Kereta Api Purworejo
12.Ayam Panggang Mbak Purwati, sisi barat alun-alun Purworejo
13.Pondok Siomay_77 dan Soup Buah, Selatan Selis Semawung Kutoarjo
14.Soto "Pak Tono", Plaosan Buntu (Dekat Bank Jateng)
Kutoarjo
1.Rumah Makan "SEDERHANA", pemilik Bp Rusdanil sisi selatan alun-alun Kutoarjo
2.Warung Makan "Mbok Susah", sisi timur lampu merah Kutoarjo
3.RM "Gudeg Mataram", barat lampu merah Kutoarjo, sisi utara
4.Warung Nasi Goreng "Pak Da'im", terletak di Jl.Kemiri-Pituruh
5.Rumah Makan "Soto Semarang", terletak di purworejo
6.Sate Winong "Bp.Mustofa", terletak di desa winong
7.RM Sate Kambing "Mbah Thiklu", selatan BRI Bruno,Bruno
8.Siomay "Tombo Kangen", seberang Gereja Kristen Jawa (sebelah barat Bank BCA Purworejo)
9.Bakso "Bang Siput" Jl. KHA Dahlan, ada di Prapatan Kembang
10.Mie ayam pak bu Suhadak, Juara se-KEDU, Jl. Pramuka dijamin halalan toyyiban di Prapatan Kembang
10.Tiwul punel "IBU PARINAH" asli KAPITERAN, pasar NDLISEN -pituruh
11.Bakmi Ghodog & Goreng "TERBIZ" PAK DAIM asli KEREP - KEMIRI
12.Warung Sate-Gule Kambing 'Sederhana' milik Mbah Partodrono di Jalan Pituruh-Klepu
13.Opek sawangan yang khas banget,mbah TUN
14.Bakso Bang Reeno (beberapa tempat diantaranya Purworejo (gang sebelah LP), Kutoarjo wetan alun-alun, Kemiri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar